BAGIAN DARI PERANG KEMERDEKAAN INDONESIA
Tanggal 13 oktober 1945 – 1946 atau 1947
Lokasi di MEDAN
Hasil perang gerilya dan perang frontal selama 2
tahun
Pihak yang terlibat INDONESIA dan BRITANIA RAYA (
INGGRIS RAYA)
Komandan dari Inggris : Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly
Pertempuran Medan Area
Tanggal 9 Oktober 1945 dibawah
pimpinan T.E.D Kelly. Pendaratan
tentara sekutu (Inggris) ini diikuti oleh pasukan sekutu
dan NICA yang dipersiapkan untuk mengambil alih
pemerintahan. Kedatangan tentara sekutu dan NICA ternyata memancing berbagai
insiden terjadi di hotel jalan bali, medan pada tanggal 13 oktober 1945, saat
itu seorang penghuni expost )merampas dan menginjak injak lencana merah putih
yang dipakai pemuda indonesia hal ini mengundang kemarahan pemuda indonesia. Pada
tanggal 13 Oktober 1945 barisan pemuda dan TKR
bertempur melawan Sekutu dan NICA dalam upaya merebut dan mengambil alih
gedung-gedung pemerintahan dari tangan Jepang. Inggris mengeluarkan ultimatum kepada bangsa Indonesia
agar menyerahkan senjata kepada Sekutu. Ultimatum ini tidak pernah dihiraukan.
Pada tanggal 1 Desember 1945, Sekutu memasang papan
yang tertuliskan "Fixed Boundaries Medan Area" (batas resmi
wilayah Medan) di berbagai pinggiran kota Medan. Tindakan Sekutu itu merupakan
tantangan bagi para pemuda. Pada tanggal 10 Desember1945, Sekutu dan NICA melancarkan serangan
besar-besaran terhadap kota Medan. Serangan ini menimbulkan banyak korban di
kedua belah pihak. Pada bulan April 1946, Sekutu
berhasil menduduki kota Medan. untuk sementara waktu Pusat perjuangan rakyat
Medan kemudian dipindahkan ke Siantar, sementara
itu perlawanan para laskar pemuda dipindahkan keluar kota medan,perlawanan
terhadap sekutu semakin sengit pada tanggal 10 Agustus 1946 di tebing Tinggi
diadakan pertemuan di antara para Komandan pasukan yang berjuang di Medan Area
dan memutuskan dibentuk nya satu komando yang bernama komando resimen laskar
rakyat untuk memperkuat perlawanan di kota medan, setelah pertemuan para
komando itu pada tanggal 19 Agustus 1946 di Kabanjahe telah terbentuk barisan
pemuda indonesia (BPI)dan berganti nama menjadi Komando resimen laskar Rakyat
cabang Tanah Karo, dipimpin oleh Matang Sitepu. Sebagai ketua umum dibantu oleh
Tama Ginting, Payung Bangun, Selamat Ginting,Rakutta Sembiring, R.M. Pandia,
dari N.V mas Persada Koran Karo-karo dan Keterangan Sebayang. Di dalam Barisan
laskar rakyat ini semua potensi pimpinan pemuda dengan berisan-barisan
perjuangannya, dirangkul, bergabung ke dalam Barisan Pemuda Indonesia termasuk
bekas Gyugun atau Haiho seperti: Djamin Ginting, Nelang Sembiring, Bom Ginting.
Sedangkan dari Talapeta: Payung Bangun, Gandil Bangun, Meriam Ginting, Tampe
Malem Sinulingga. Dari N.V. mas Persada: Koran Karo-karo . Dari Pusera Medan:
Selamat Ginting, Rakutta Sembiring dan tampak sebayang. Demikian pula dari
potensi-potensi pemuda lain seperti: Tama Ginting, Matang Sitepu. Dalam proses
sejarah selanjutnya, komando laskar rakyat kemudian berubah menjadi BKR (Badan
Keselamatan Rakyat) yang merupakan tentara resmi pemerintah dimana Djamin
Ginting’s ditetapkan sebagai komandan pasukan teras bersama-sama Nelang
Sembiring dan Bom Ginting yang anggotanya antara lain Selamat Ginting’s, Nahud
Bangun, Rimrim Ginting, Kapiten Purba, Tampak Sebayang dan lain-lain. Pada
umumnya yang menjadi anggota BKR ini adalah para bekas anggota Gyugun atau
Heiho dan berisan-barisan bentukan Jepang. Djamin Ginting.S bekas komandan
pleton Gyugun ditunjuk menjadi Komandan Batalyon BKR Tanah Karo. Untuk
melanjutkan perjuangan di Medan maka pada bulan Agustus 1946 dibentuk Komando Resimen Laskar Rakyat
Medan Area. Komando resimen ini terus mengadakan serangan terhadap Sekutu
diwilayah Medan. Hampir di seluruh wilayah Sumatera terjadi perlawanan rakyat
terhadap Jepang, Sekutu, dan Belanda. Pertempuran
itu terjadi, antara lain di Brastagi,Padang, Bukit Tinggi dan Aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar